GOLD CHART
HARGA DINAR
Wednesday, July 27, 2011
Wednesday, July 20, 2011
Think Dinar! Muslim Kaya Hari Ini, Super Kaya di Masa Depan

Penulis : Endy J. Kurniawan
Penerbit : Asma Nadia Publishing House
Percayakah
biaya haji turun setiap tahun?
biaya sekolah semakin murah?
biaya hidup semakin rendah?
Jika anda berpikir DINAR!
Sejak masa para sahabat Rasulullah SAW sampai dengan sekarang, satu Dinar selalu cukup untuk membeli satu ekor kambing. Ini membuktikan hanya Dinar, satu-satunya investasi (mata uang) yang terbukti anti inflasi!
Ok, mari kita luruskan dahulu apa yang dimaksud dengan dinar ini. Yang dimaksud dengan “Dinar” di sini adalah koin dinar berbahan dasar emas 22 karat dengan berat 4,25 gram yang standarisasinya ditetapkan oleh Umar Bin Khattab. Jangan terkecoh dengan mata uang Dinar Iraq, Dinar Kuwait, Dinar Libya dan sebagainya. Karena dinar tersebut cuma dinar nama atau dinar pelabelan, bukan dinar emas.
Banyak yang mengira ketika berbicara Dinar, kita bicara tentang emas atau uang emas semata. Padahal ketika bicara Dinar, kita bicara investasi, ekonomi dunia, kebijakan politik, kesejahteaan umat manusia dan segala aspek kehidupan.
Di masa kini bisa dipastikan mereka yang Think Dinar! (berpikir Dinar) akan lebih sejahtera dari mereka yang berpikir investasi dan finansial secara konvensional. Di masa depan akan terbukti, mereka yang Think Dinar! akan menjadi yang selamat dari berbagai permasalahan krisis di masa depan.
Kedua, menabung tidak harus uang.
Hingga saat ini dunia masih akan tetap berhadapan dengan resiko krisis. Negara maju dan kaya walaupun kelihatannya mendukung sistem moneter yang sedang dipakai saat ini, diam diam tengah mempersiapkan diri kalau suatu saat terjadi resesi. Lantas apa yang sedang mereka siapkan ? Emas. Seandainya saja kita berpikir “Dinar”. Tentu kita akan takjub melihat betapa banyak solusi financial yang bisa kita temukan jika kita Think Dinar!
Berpikir kaya hari ini dan super kaya di masa depan?
Berpikir untuk menjadi tangan yang memberi dan bukan meminta?
Jawabannya sederhana saja: Think Dinar!
========================
Endorsment:
Terus terang saya bangga dan sangat senang dengan terbitnya buku Think Dinar ini, melalui buku ini telah bertambah lagi akses masyarakat luas terhadap seluk beluk per-Dinar-an. Melalui penulisan dan pendekatan kreatif penulis, InsyaAllah Dinar akan lebih mudah dipahami dan diaplikasikan di masyarakat. -Muhaimin Iqbal (Penulis Empat Buku Dinar dan Pengelola www.geraiDinar.com)-
Buku ini mengajak kita untuk berpikir bagaimana caranya ”menata ulang” sistem moneter dunia yang saat ini dirasakan sangat tidak adil. Dengan gaya bahasa yang menarik, penulis mampu menyajikan analisa yang sistematis dan ”menggelitik” tentang penerapan sistem mata uang berbasis emas, sebagai pondasi bangunan masa depan perekonomian dunia. -Irfan Syauqi Beik (Ekonom Syariah FEM IPB, Pengasuh Rubrik Klinik Syariah - Bisnis Syariah Republika Online)-
Sebuah "tour de force" dengan kesimpulan yang dahsyat: bahwa investasi pada emas memberikan keuntungan yang lebih (outperform) dibandingkan dengan investasi pada instrumen yang lain. Investasi emas ciptaan Allah adalah bentuk "green investment" dan "back to nature. - Iggi H. Achsien (Praktisi Keuangan dan Investasi Syariah, Komisaris PT Insight Investment Managament)
Wednesday, July 13, 2011
Golden Time for Gold
May 2, 2011 | Posted by gozali under Uncategorized |
Kapan saat terbaik (golden time) untuk membeli emas? Pertaanyaan ini seringkali diajukan ketika saya menyampaikan kondisi terkini dari harga emas. Tapi lucunya, saat harga naik banyak yang tidak membeli dengan alasan khawatir harganya sudah terlalu mahal. Dan saat harga sedang turun, banyak juga yang tidak mau membeli dengan alasan karena khawatir harganya akan terus turun.
Untuk mereka yang beralasan seperti itu, saya rasa memang bukan masalah harga, tapi memang belum siap untuk menginvestasikan dananya dalam bentuk emas. Belum siap dalam arti belum siap menerima risiko, atau memang belum ada rencana pembelian emas dalam rencana keuangannya.
Tapi bagaimana jika memang sudah memiliki dana untuk membeli emas, hanya saja masih ragu dengan harga yang terus berubah hampir setiap hari? Kapankah saat yang tepat untuk membeli emas?
Seoarang kawan saya mengatakan bahwa jika investasinya bertujuan jangka panjang, maka saat yang terbaik untuk membeli emas adalah sekarang juga, kapanpun pertanyaan itu ditanyakan. Kenapa? Karena dalam jangka panjang (lebih dari 1 tahun) harga emas bisa dikatakan hampir selalu naik. Walaupun dalam hitungan hari atau minggu atau bulan mungkin harga akan naik turun, tapi dalam waktu 1 tahun harga hampir selalu naik.
Dapat saya tambahkan juga bahwa risiko menunda akan lebih besar daripada risiko khawatir membeli di harga yang terlalu tinggi. Yang termasuk dalam risiko menunda lupa untuk beli, uangnya terlanjur terpakai untuk yang lain, malas mengeksekusi rencana, harga malam tambah naik dan lain-lain. Jadi, lebih baik membeli sekarang daripada menunggu harga turun, tapi harga malah naik, atau malah lupa, uangnya terlanjur terpakai atau malas mengeksekusi rencana. Sehingga yang tadinya ingin mendapatkan harga serendah mungkin, malah jadinya tidak jadi beli sama sekali.
Seorang kawan yang lain mengatakan bahwa harga terbaik untuk membeli emas adalah “kemarin”. Lho kok kemarin? Ya, karena seringkali kita kecewa melihat harga yang naik lagi, naik lagi, dan terus naik lagi. Atau yang dimaksud dengan harga terbaik adalah harga kemarin dalam arti beli di harga berapapun, akan menjadi harga terbaik kalau memang SUDAH dibeli. Bukan hanya menunggu, menghitung, membuat rencana tapi tanpa aksi sama sekali.
Saya rasa itulah saran-saran terbaik bagi Anda yang ingin membeli emas sebagai investor. Yaitu membeli di saat sekarang juga, saat dananya memang tersedia. Tidak perlu menunggu harga turun, karena harga belum tentu akan turun. Malah bisa jadi terpakai dananya, lupa atau malas mengeksekusi rencana. Karena sebaik apapun analisa harga, tidak akan berguna kalau tidak ACTION!
Tapi akan berbeda halnya jika Anda memiliki karakter sebagai trader atau kolektor dalam membeli emas. Mungkin saran-saran di atas menjadi kurang cocok lagi. Untuk itu, seorang trader dan kolektor memiliki strateginya sendiri dalam menentukan saat terbaik untuk membeli dan menjual emas.
Jika karakter investasi Anda sebagai seorang trader, maka Anda akan terus memantau harga untuk mendapatkan harga terbaik. Yaitu membeli di saat harga rendah, dan menjualnya di saat harga tinggi. Tentunya analisa yang digunakan menjadi analisa jangka pendek, dalam arti hanya dalam hitungan hari, kalau sudah bisa membukukan keuntungan, Anda akan langsung merealisasikan keuntungan tersebut. Namun sehebat apapun analisa seorang trader, tidak mungkin bisa selalu membeli di saat harga paling rendah dalam sebuah trend dan menjualnya di puncak harga tertinggi. Bahkan terkadang analisanya bisa meleset sehingga membeli dengan harga yang lebih tinggi daripada harga jualnya. Oleh karena itu strategi trader ini akan lebih cocok diterapkan oleh mereka yang memiliki profil risiko tinggi.
Beda lagi dengan kolektor. Seorang kolektor biasanya lebih mementikangkan faktor subjektif daripada faktor harga dan hitung-hitungan. Faktor subjektif itu bisa berupa hanya kesukaan saja pada jenis emas tertentu seperti koin emas edisi khusus, perhiasan model tertentu, dan sebagainya. Selain faktor subjektif seperti itu, bisa juga karena sekedar ikut trend. Saat trend investasi Logam Mulia sedang marak, tidak ada salahnya ikut berinvestasi. Namun saat sudah tidak terlalu banyak lagi yang invest dalam bentuk Logam Mulia, maka investasinya pun bisa dijual. Ikut trend ini bukan berarti tidak konsisten, tapi realistis karena jika sedang trend maka pasarnya lebih likuid dibandingkan saat tidak trend.
Jadi, dengan kondisi harga emas sekarang, apakah ini saat yang tepat untuk membeli? Atau malah saat yang tepat untuk menjual? Tergantung pada profil Anda dan tujuan keuangan Anda tentunya.
Investasi Perak - kembar tak serupa dari si Emas yang tak kalah menjanjikan

Berikut ini mengenai Dirham, koin perak kita simak yuk :
- perak bersimbol Ag = Argentum – bahasa latin yang bermakna = abu-abu atau 'kemilau'
- perak adalah produk sampingan dari emas,tembaga dan seng
- perak adalah juga precious metal/logam mulia,bersama emas,platinum dan palladium.
- perak – mirip dengan emas, luas penggunaannya, berbeda dengan platinum dan palladium yang hanya digunakan untuk kebutuhan industri yang sangat spesifik
- perak dapat digunakan untuk ornamen, peralatan makan, perhiasan, alat investasi individu dalam bentuk silver bar - dan juga currency coin (koin uang)
- Sebagai perhiasan, value perak banyak ditentukan oleh komponen 'art finishing' - bukan kandungan nilai dr logamnya harganya jadi aneh tak seperti emas
- perak yang per gramnya Rp20.000-an bisa jadi berharga ratusan ribu jika dibentukkan perhiasan.
- Padahal dalam bentuk koin, perak dengan berat 2,975 gr berada di harga rp.70.000-an
- Harga perak lokal tak selalu berkorelasi dengan harga perak internasional
- Peminat investasi perak di negara kita masih rendah, grafik perkembangan harganya tak dipantau,
- Temen saya @riesiteng termasuk yang pesta pora dengan kenaikan harga investasi peraknya ,silakan ditanya. Tahun lalu, nilai perak melesat lewati prosentasi kenaikan harga emas, sekitar 31% - bahkan lebih.
- emas batangan bisa dibeli di Antam, emas koin/ dinar bias didapatkan melalui distributor dinar - yang biasanya juga menyediakan dirham - yaitu koin perak dg standar nabawi
- Harga perak batangan bisa dilihat di logammulia.com –
- sedangkan harga koin perak berupa dirham bisa dipantau melalui distributor dinar seperti @GeraiDinar dan keagenannya
- dirham bahkan paling mudah digunakan sebagai alat transaksi, di beberapa praktek, dirham bisa jadi 'investasi antara'
- 'investasi antara' = jika belum dapat membeli emas tunai, simpanlah dalam dirham
- Setelah terkumpul, convert ke emas
- Penjualan kembali dirham & perak batangan dapat dilakukan ke tempat membeli. Itu merupakan cara yang paling mudah atau bisa juga ke sesama pengguna
- Untuk dirham tersedia 2 pecahan : 1 dan 5 (dengan nama Khamsa) – Saat ini pecahan 5 bernilai sekitar +/- rp.350.000 an.
- Ask @salma_dinar atau @rhien_RWD atau agen-agen Salmadinar lainnya yang terdekat di kota anda jika berminat memiliki dirham.
- Prospek? Se-OK dan sebaik emas, bahkan peluang melesatnya lebih tinggi sampai dengan double dalam waktu tak lama